Setelah
mempelajari tentangdefinisi variable,tipe data, konstanta dan operator.Pada
artikel ini akan dibahas mengenai instruksi utama yang dapat digunakan dalam
mengatur jalannya pelaksanaan algoritma.Secara garis besar hanya ada tiga macam
kategori instruksi utama, yaitu: Instruksi
Runtunan (Sequential), Instruksi Pemilihan
(Selection), Instruksi Perulangan (Repetition).Berikut
akan dikupas satu persatu kategori instruksi utama tersebut.
1.1 INSTRUKSI
RUNTUNAN
Instruksi ru runtunan adalah
intruksi yang dikerjakan secara beruntun atau berurutan, baris per baris, mulai
dari baris pertama hingga baris terakhir, tanpa ada loncatan atau perulangan.
1. Tiap
instruksi dikerjakan sekali, satu per satu.
2. Urutan
pelaksanaan instruksi sama dengan urutan penulisan algoritma
3. Instruksi
terakhir merupakan akhir dari algoritma.
4. Urutan
penulisan instruksi bisa menjadi penting bila diubah dapat menyebabkan hasil
yang berbeda.
Berikut
ini adalah contoh algoritma yang menggambarkan fungsi instruksi runtunan,
dimana urutan penulisan yang berbeda menghasilkan output yang berbeda pula.
Algoritma Runtunan_1
{menunjukkan
urutan yang berbeda memberi hasil yang berbeda}
Deklari
Integer A,B;
Deskripsi
Aß 20;
Bß3*A;
BßA;
Write(B);
Algoritma
diatas menampilkan hasil : 60
Algoritma Runtunan_2
{algoritma
menampilkan gaji bersih pegawai dengan memasukkan gaji pokok, kemudian
menghitung tunjangan sebesar 45%, dan pajak pph 15%}
Definisi
Variable:
string nama;
real gajipokok, tunjangan, pajak;
real gajibersih;
Rincian
Langkah:
Write (“Masukkan nama pegawai:”);
Read(nama);
Write(“Masukkan gaji pokoknya:”);
Read(gajipokok);
Tunjanganß0,45*gajipokok;
Pajakß0,15*(gajipokok+tunjangan);
Gajibersihßgajipokok+tunjangan-pajak;
Write(“Gaji saudara:”,nama);
Write(“adalah=”,gajibersih);
1.2 Instruksi
Pemilihan
Instruksi
pemilihan adalah instruksi yang dipakai untuk memilih satu aksi dario beberapa
kemungkinan aksi berdasarkan suatu persyaratan.Ada dua bentuk instruksi pemilihan
yang sering digunakan, yaitu instruksi if/then/else
dan instruksi case.
1.2.1 Instruksi if / then / else
Instruksi if / then / else digunakan untuk memilih alternatif apabila suatu
syarat atau kondisi dipenuhi (1 kasus), atau memilih satu alternatif dari dua
kemungkinan berdasarkan apakah syarat terpenuhi atau tidak (2 kasus).
Bentuk 1 kasus
If
(syarat)
then
aksi
endif
Apakah
syarat dipenuhi maka aksi dijalankan.Misal, pada contoh ini nilai x akan
ditambah 10 apabila nilainya lebih besar dari 50.
Contoh
: if (x > 50)
then
x ß
x+10
endif.
Bentuk 2 kasus
if
(syarat)
then aksi-1
else aksi-2
endif.
Apabila
syarat dipenuhi maka “aksi-1” dilaksanakan, tetapi bila syarat tidak dipenuhi
maka “aksi-2” yang dilaksanakan.Misal, pada contoh berikut ini,bila a > 0
maka akan ditampilkan “bilangan ini bilangan positif”.Selain ini akan
ditampilkan “bilangan ini bilangan negatif”.
Contoh
:
if
(a>0)
then write (“bilangan
ini bilangan positif”)
else write (“bilangan
ini bilangan negatif”)
endif.
Bentuk bersusun (lebih
dari 1 syarat)
If
(syarat-1)
then
aksi-1
else
if
(syarat-2)
then
aksi-2
else
aksi-3
endif
endif.
Pada
bentuk ini, “aksi-1” dilaksanakan segera ketika syarat-1dipenuhi,”aksi-2”
dilakukan apabila syarat-1 tidak terpenuhi tetapi syarat-2 dipenuhi, dan “aksi-3”
hanya dilakukan apabila kedua syarat tidak terpenuhi.
Atau
sebagai berikut :
if
(syarat-1)
then if (syarat-2)
then
aksi-1
else
aksi-2
endif
else
aksi-3
endif.
Pada
bentuk diatas,“aksi-1” hanya dilakukan apabila syarat-1 dan syarat-2
terpenuhi.Apabila syarat-1 tidak terpenuhi maka “aksi-3” langsung dikerjakan,
sedang “aksi-2” hanya dilakukan apabila syarat-1 terpenuhi tetapi syarat-2
tidak.
1.2.2 Instruksi Case
Instruksi ini digunakan sebagai
instruksi pemilihan dimana aksi yang akan dilakukan bergantung pada nilai dari
satu variable saja.Dengan kata lain variable yang menentukan pilihan aksi
mungkin memiliki banyak macam nilai dan setiap nilainya berkaitan dengan satu
macam aksi.
Bentuk instruksi case :
case
(variable)
nilai-1 : aksi-1;
nilai-2
: aksi-2;
nilai-3
: aksi-3;
............
default
: aksi-n;
endcase.
Bentuk
case diatas dapat juga di
terjemahkan sebagai berikut ini :
1. Dimungkinkan
ada n-buah aksi, mulai dari aksi-1 hingga aksi-n
2. Setiap
aksi hanya dilakukan apabila suatu nilai variable dicapai sesuai dengan persyaratan.Misalnya,
aksi-1 dilakukan hanya bila variable bernilai nilai-1,aksi-2 dilaksanakan apabila
variableb bernilai nilai-2, dan seterusnya.
3. Apabila
tidak ada satupun nilai variable yang cocok maka aksi-n dikerjakan sebagai aksi
“default” (hanya dikerjakan apabila tidak ada yang memenuhi syarat).
Contoh
:
Algoritma Gaji_Karyawan
{algoritma
yang menerima nama, golongan serta jam-kerja kemudian menampilkan total gaji
yang diterima karyawan}
Definisi variable
real gaji,total,jamkerja,lembur,upah;
string nama;
char golongan;
Rincian langkah
write (“masukkan nama
karyawan:”);
read
(nama);
write
(“ masukkan golongan-nya:”);
read (golongan);
write (“masukkan jam kerjanya
:”);
read (jamkerja);
case (golongan)
‘A’ : upah ß
10.000;
‘B’ : upah ß
15.000;
‘C’ : upah ß
30.000;
‘D’ : upah ß
50.000;
default : write (“ golongannya salah ! “);
upah ß
0;
endcase.
if
(jamkerja < 150)
then
lembur
ß
(jamkerja-150)*upah*1.25;
gaji
ß
150*upah;
else
lembur
ß
0;
gajiß
jamkerja*upah;
endif
total
ß
gaji + lembur;
write
(“Gaji yang diterima sdr :”,nama,”adalah=Rp.”,total);
1.3 INSTRUKSI
PENGULANGAN
Instruksi
pengulangan adalah instruksi yang dapat mengulangi pelaksanaan sederetan
instruksi lain berulang kali sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.Struktur
instruksi pengulangan terdiri dari :
1. Kondisi perulangan
: Suatu kondisi yang harus dipenuhi agar perulangan dapat terjadi.
2. Badan (body)
perulangan : Deretan instruksi yang akan
diulang-ulang pelaksanaannya.
3. Pencacah (counter) perulangan :
Suatu variable yang nilainya harus berubah agar perulangan dapat terjadi dan
pada akhirnya membatasi jumlah perulangan yang dapat dilaksanakan.
Ada
tiga macam bentuk instruksi perulangan yang biasa digunakan dalam pemrograman,
yaitu :
Perulangan
: while-do
Perulangan
: repeat-until
Perulangan
: for
Satu
per satu dari instruksi perulangan akan dibahas di artikel ini.
1.3.1 Perulangan while-do
Bentuk umum :
while (kondisi) do
............
............
endwhile.
Makna
dari bentuk instruksi tersebut adalah : ulangi...... instruksi-instruksi.......
selama kondisi yang diberikan masih terpenuhi.
Perhatikan
:
1.
Ada instruksi yang berkaitan
dengan kondisi sebelum masuk ke while/do sehingga kondisi ini benar
(terpenuhi) dan pengulangan bisa dilaksanakan.Bila tidak, kemungkinan
instruksi while tidak bisa dijalankan.
2.
Ada satu instruksi diantara
instruksi-instruksi yang diulang dan mengubah nilai variable perulangan agar
pada suatu saat kondisi perulangan tidak terpenuhi sehingga perulangan bisa
berhenti, atau jumlah perulangan bisa dibatasi. Bila tidak, ada kemungkinan
perulangan berlangsung terus tak terhingga.
|
Contoh
:
Algoritma
menggunakan while/do untuk menampilkan angka 1 hingga 20 secara berurutan.Perhatikan
bahwa perintah : angka ß 1 adalah kondisi awal, sedangkan
instruksi : angka ß angka+1 adalah instruksi yang bisa
mengubah kondisi hingga tidak terpenuhi, pada saat angka > 20.
Algoritma
Perulangan:
{mencetak
angka 1 hingga 20}
Deklarasi
integer
angka;
Deskripsi
angkaß1;
while
(angka<21) do
write (angka);
angka ß angka +1;
endwhile.
1.3.2 Perulangan Repeat-Until
Bentuk
umum :
repeat
............
instruksi-instruksi
.............
until
(kondisi).
Makna
dari bentuk instruksi tersebut adalah : ulangi pelaksanaan instruksi-instruksi
hingga kondisi terpenuhi.
Contoh
:
Algoritma
berikut akan menampilkan “HALO.....” sebanyak 3 kali, dengan memanfaatkan
instruksi repeatuntil.
Perhatikan
:
1. 1.Instruksi-instruksi akan diulang
hanya apabila kondisi tidak terpenuhi,dan ketika kondisi terpenuhi maka
perulangan berhenti.
2. 2.Instruksi-instruksi dikerjakan terlebih
dahulu sebelum kondisi diperiksa.
3. 3.Harus ada satu instruksi yang
mendahului repeat/until agar kondisi tidak terpenuhi sehingga perulangan bisa
berlangsung.
4. 4. Harus ada instruksi diantara
instruksi yang diulang sehingga pada akhirnya dapat mengubah kondisi menjadi
terpenuhi dan perulangan berhenti.
5. 5.Apabila diawal pelaksanaan
kondisi sudah terpenuhi maka instruksi-instruksi paling tidak dikerjakan satu
kali.
|
Algoritma
perulangan :
{memakai
repeat-until untuk menampilkan HALO sebanyak 3 kali}
Definisi variable
Integer
cacah;
Rincian Langkah
cacah ß1;
repeat
write (“HALO.....”);
cacah ß
cacah + 1;
until
(cacah
> 25).
1.3.3 Perulangan for
Bentuk
umum :
for
(var=awal
to akhir step n)
..............
instruksi-instruksi
.............
endfor.
Maknanya,
ulangi instruksi-instruksi tersebut berdasarkan
variable perulangan mulai dari nilai awal hingga nilai akhir dengan
perubahan nilai sebesar n.
Perhatikan
:
1.
Variable perulangan (var) harus
bertipe dasar (integer,real,atau char).
2.
Nilai awal harus < dari nilai
akhir bila n > 0 (positif).
3.
Nilai awal harus > dari nilai
akhir bila n < 0 (negatif).
4.
Mula-mula variable var bernilai
awal, kemudian setiap satu kali putaran maka nilai var bertambah sebesar n.
5.
Perulangan akan berhenti apabila
nilai var sudah mencapai akhir.
|
Contoh
:
Algoritma Perulangan :
{menampilkan
HALO ......... memakai instruksi for}
Deklarasi
integer
cacah;
Deskripsi
for (
cacah = 1 to 5 step 1)
write (“HALO.....”)
endfor.
1.4 PENGERTIAN
PERCABANGAN
Pada
algoritma runtunan telah bahas bahwa setiap pernyataan selalu dilakukan bila sudah
sampai gilirannya.Tapi ada kalanya suatu pernyataan atau perintah hanya bisa
dilakukan bila memenuhi satu kondisi atau persyaratan tertentu.Algoritma ini
disebut juga sebagai algoritma kondisi atau percabangan.
Contoh kasus misalkan kita ingin
menentukan bilangan itu adalah bilangan ganjil atau genap.Algoritmanya dapat
dijabarkan sebagai berikut :
1.
Start
2.
Masukkan bilangan (a)
3.
Jika a habis dibagi 3 maka lanjut ke 6, jika tidak
maka lanjut ke 7
4.
Tulis “ a adalah bilangan ganjil”,maka lanjut ke 9
5.
Tulis “a bilangan genap”
6.
Selesai
1) Ekspresi Boolean
Terdapat dua komponen utama dalam ekspresi
percabangan yaitu kondisi dan pernyataan.Kondisi adalah syarat dilakukannya sebuah
atau sekelompok pernyataan, dan pernyataannya adalah perintah yang berkaitan
dengan suatu kondisi.
Contoh
:
1.
Jika a sama dengan 0 dan b sama dengan nol, maka nilai
a dan b bernilai negatif.
Berikut
adalah contoh penulisan source code :
Output yang dihasilkan adalah :
Contoh
diatas adalah condoh menggunakan if satu kondisi yang mana suatu perintah
dilakukan jika kondisi yang mempersyaratkannya sudah jelas salah atau benar nilainya.Dalam
pemrograman kondisi harus dinyatakan dalam suatu ekspresi boolean.Ekspresi
boolean adalah ekspresi yang hasil ekspresinya bernilai boolean (true atau
false).
Ekspresi Boolean
dapat diperoleh dengan menggunakan dua jenis operasi :
1)
Operasi Boolean.
Operasi boolean adalah operasi yang menggunakan
operator booleanseperti and, or, not, xor.
2)
Operasi Relasional (Operasi Perbandingan)
Operasi relasional adalah operasi yang membandingkan
dua buahoperan dengan menggunakan operator perbandingan (ingat,
operatorperbandingan: =, <>,
<,≤, >, ≥).
3)
Algoritma Teks dan
Flowchart Percabangan
Ada dua tipe algoritma percabangan yang akan kita
bahas berikut ini yaitu:
Satu kondisi (if-then)
artinya hanya ada satu kondisi yang menjadi
syaratuntukmelakukan satu atau satu blok (sekelompok) pernyataan. Bentukumum
algoritma teks standar percabangan dengan satu kondisi :
if <kondisi> then pernyataan
Jika <kondisi> bernilai benar maka pernyataan dikerjakan, sedangkan
jika salah, maka pernyataan tidak
dikerjakan dan proses langsung keluar dari percabangan (begin).Seperti contoh diatas.
Dua kondisi (if-then-else)
artinya
ada dua kondisi yang menjadi syaratuntuk dikerjakannya dua jenis pernyataan.
Bentuk umum percabangandengan dua kondisi :
if <kondisi> then
pernyataan1
else
pernyataan2
Contoh penulisan source code :
Output yang dihasilkan :
Jika <kondisi> bernilai benar maka pernyataan1 dikerjakan.Sedangkan jika tidak
(<kondisi> bernilai salah), maka
pernyataan yang dikerjakan adalah pernyataan2. Berbeda dengan percabangan satu kondisi,pada percabangan dua
kondisi ada dua pernyataan untuk dua keadaan kondisi, yaitu untuk <kondisi>
yang bernilai benar dan <kondisi> yang bernilai salah.Contoh algoritma percabangan dua kondisi :if
A>B thenwrite (A)elsewrite (B)
if A>B then
write (A)
else
write (B)
Ekspresi di atas sedikit berbeda dengan
sebelumnya. Perintah menulis/menampilkan A dikerjakan hanya jika kondisi A>B
bernilai benar,sedangkan jika yang terjadi adalah sebaliknya maka pernyataan
yang dilakukan adalah menulis B.
Referensi :
Suarga.2012.Algoritma dan Pemrograman
https://www.scribd.com/doc/55421819/Algoritma-Percabangan-dan-Algoritma-Perulangan#
Suarga.2012.Algoritma dan Pemrograman
https://www.scribd.com/doc/55421819/Algoritma-Percabangan-dan-Algoritma-Perulangan#














